Para
ahli pendidikan orang dewasa di Eropa (terutama di Jerman dan Yugoslavia) dan Amerika
Utara telah mengembangkan teori orang dewasa belajar. Dari teori itu muncul teknologi
baru dalam pendidikan orang dewasa. Teknologi itu dinamai “Andragogi”, yang berasal
dari kata Yunani aner berarti orang dewasa dan agogos berarti membantu/membimbing.
Karena itulah andragogi berarti seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa
belajar (Malcom Knowles, 1980: 27). Di dalam andragogi proses belajar mengajar
merupakan tanggungjawab bersama dari pengajar dan pelajar. Dalam hal ini peranan
pengajar adalah penyelenggara teknis, nara sumber, dan rekan dalam evaluasi hasil
belajar. Pengajar itu lebih merupakan fasilitator daripada instruktur, lebih merupakan
pembimbing daripada pengajar. Dalam andragogi diasumsikan bahwa pengajar itu
tidak dapat “mengajar” dalam arti membuat seseorang belajar, tetapi pengajar itu
hanyalah dapat membantu orang lain belajar. Pengajar dan Pelajar berbagi
tanggung jawab untuk saling menolong dalam belajar.
Perbandingan
Andragogi dan Pedagogi
Di dalam
mempelajari materi andragogi ini, terlebih dahulu kita menggali pemahaman peserta
tentang pembelajaran pedagogi. Pada umumnya petatar beranggapan pembelajaran
andragogi dan pembelajaran pedagogi tidak berbeda, yang membedakannya hanyalah pesertanya saja yaitu pedagogi pesertanya anak-anak, andragogi pesertanya orang dewasa.
Anggapan ini terjadi karena pemahaman peserta tentang andragogi masih terbatas.
Beda Siswa dengan Orang Dewasa
Siswa
|
Orang Dewasa
|
Belajar merupakan tugas Utama
|
Belajar sambilan
|
Tidak mudah lupa
|
Mudah lupa
|
Gesit
|
Gerakan lamban
|
Belum banyak pengalaman
|
Banyak pengalaman
|
Belajar karena otoritas orang tua
|
Belajar tanggungjawab sendiri
|
Belajar karena ingin tahu
|
Utk. Keperluan praktis
|
Karakteristik Belajar
orang Dewasa
•
Orang dewasa belajar karena
adanya tuntutan tugas, tuntutan perkembangan atau keinginan peningkatan peran
•
Orang dewasa suka
mempelajari sesuatu yang praktis, dapat langsung diterapkan dan bermanfaat
dalam kehidupannya .
•
Orang dewasa dalam proses
belajar ingin diperlakukan sebagai orang dewasa/dihargai
•
Orang dewasa kaya pengalaman dan berwawasan luas, mempelajari
sesuatu yang baru berdasar pengalamannya
•
Menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan bagaimana
mempelajarinya (self direction).
•
Orang dewasa belajar dengan
cara berbagi pendapat bersama orang lain.
•
Orang dewasa mempertanyakan
mengapa harus mempelajari sesuatu
sebelum mereka mempelajari sesuatu.
•
Orang dewasa belajar dengan
memecahkan masalah tidak berorientasi pada bahan pelajaran.
•
Orang dewasa menyukai
suasana pembelajaran yang membangkitkan kepercayaan diri
•
Orang dewasa memerlukan
waktu yang lebih panjang dalam belajar karena perlu memvalidasi informasi baru
•
Orang dewasa akan
melanjutkan proses belajar jika
pengalaman belajar yang dilaluinya memuaskan
EmoticonEmoticon