Thursday 16 June 2016

Pendekatan Andragogi dalam Guru Pembelajar

Para ahli pendidikan orang dewasa di Eropa (terutama di Jerman dan Yugoslavia) dan Amerika Utara telah mengembangkan teori orang dewasa belajar. Dari teori itu muncul teknologi baru dalam pendidikan orang dewasa. Teknologi itu dinamai “Andragogi”, yang berasal dari kata Yunani aner berarti orang dewasa dan agogos berarti membantu/membimbing. Karena itulah andragogi berarti seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar (Malcom Knowles, 1980: 27). Di dalam andragogi proses belajar mengajar merupakan tanggungjawab bersama dari pengajar dan pelajar. Dalam hal ini peranan pengajar adalah penyelenggara teknis, nara sumber, dan rekan dalam evaluasi hasil belajar. Pengajar itu lebih merupakan fasilitator daripada instruktur, lebih merupakan pembimbing daripada pengajar. Dalam andragogi diasumsikan bahwa pengajar itu tidak dapat “mengajar” dalam arti membuat seseorang belajar, tetapi pengajar itu hanyalah dapat membantu orang lain belajar. Pengajar dan Pelajar berbagi tanggung jawab untuk saling menolong dalam belajar.


Perbandingan Andragogi dan Pedagogi
Di dalam mempelajari materi andragogi ini, terlebih dahulu kita menggali pemahaman peserta tentang pembelajaran pedagogi. Pada umumnya petatar beranggapan pembelajaran andragogi dan pembelajaran pedagogi tidak berbeda, yang membedakannya hanyalah pesertanya saja yaitu pedagogi pesertanya anak-anak, andragogi pesertanya orang dewasa. Anggapan ini terjadi karena pemahaman peserta tentang andragogi masih terbatas.

Beda Siswa dengan Orang Dewasa
Siswa
Orang Dewasa
Belajar merupakan tugas Utama
Belajar sambilan
Tidak mudah lupa
Mudah lupa
Gesit
Gerakan lamban
Belum banyak pengalaman
Banyak pengalaman
Belajar karena otoritas orang tua
Belajar tanggungjawab sendiri
Belajar karena ingin tahu
Utk. Keperluan praktis


Karakteristik Belajar orang Dewasa
      Orang dewasa  belajar karena adanya tuntutan tugas, tuntutan perkembangan atau keinginan peningkatan peran
      Orang dewasa  suka mempelajari sesuatu yang praktis, dapat langsung diterapkan dan bermanfaat dalam kehidupannya .
      Orang dewasa  dalam proses belajar ingin diperlakukan sebagai orang dewasa/dihargai
      Orang dewasa kaya pengalaman dan berwawasan luas, mempelajari sesuatu yang baru berdasar pengalamannya
      Menentukan sendiri apa yang akan dipelajari dan bagaimana mempelajarinya (self direction).
      Orang dewasa  belajar dengan cara berbagi pendapat bersama orang lain.
      Orang dewasa  mempertanyakan mengapa harus mempelajari sesuatu  sebelum mereka mempelajari sesuatu.
      Orang dewasa  belajar dengan memecahkan masalah tidak berorientasi pada bahan pelajaran.
      Orang dewasa  menyukai suasana pembelajaran yang membangkitkan kepercayaan diri
      Orang dewasa  memerlukan waktu yang lebih panjang dalam belajar karena perlu  memvalidasi informasi baru
      Orang dewasa  akan melanjutkan proses belajar  jika pengalaman belajar yang dilaluinya memuaskan


EmoticonEmoticon