Thursday 29 December 2016

Jenis-jenis tanaman obat

Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Budi daya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik. Pernahkah kamu memanfaatkan tanaman untuk tujuan pengobatan?
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman Obat:
 1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Temulawak dapat berkembang baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar. Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya berwarna kekuningan. Temulawak dapat digunakan untuk mengobati penyakit maag, sembelit, sariawan, cacar air, asma, dan sakit kepala.

2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung. Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300 m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Bagian jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah buahnya. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam.

3 Jeruk nipis
Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit batuk, influenza, demam, sembelit, dan bau badan. 3. Sirih Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai tempat dengan cahaya matahari penuh. Sirih dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan untuk mengobati penyakit bau mulut, sakit gigi, keputihan, eksim, dan alergi. Daun sirih juga sering digunakan untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).

4. Patah Tulang 
Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar matahari langsung. Patah tulang dapat tumbuh di dataran sampai daerah di ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan terletak pada ujung ranting yang masih muda. Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar. Hampir seluruh bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai obat. Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit lambung, rematik, dan nyeri syaraf. Bagian batang kayu dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, sakit gigi, dan radang telinga. Getahnya dapat mengobati sakit gigi, tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan. Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.

5 Tanaman Obat Daun Kelor (Moringa oleifera)
Daun kelor bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan demam, meningkatkan ketahanan alamiah tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan serum kolestrol alamiah, meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal, memudahkan pencernaan, memelihara sistem imunitas tubuh, mendukung kadar gula dalam tubuh dll. Daun kelor juga berkhasiat dalam menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Daun kelor bisa mengatasi beragam keluhan yang timbul karena kekurangan mineral dan vitamin seperti kekurangan protein (rambut pecah-pecah), kekurangan vitamin C (pendarahan pada gusi gigi), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin A (gangguan pada penglihatan), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah), kekurangan vitamin B1 (penyakit beri-beri), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan zat besi (anemia) dan kekurangan kalsium (osteoporosis).

6. Daun Pegagan (Centella asiatica)
Tanaman ini lebih dikenal dengan nama daun kaki kuda dan Antanan. Pegagan tumbuh liar di perkebunan, pematang sawah, ladang dan tepian jalan. Masyarakat Jawa Barat biasa memanfaatkan tanaman ini untuk lalapan. Pegagan mengandung beberapa senyawa seperti isothankuniside, thankuniside, asiaticoside, madasiatic acid, brahminoside, brahmic acid, brahmoside, madecassoside, vellarine, hydrocotylin, carotenoids, centelloside, meso-inositol, serta garam-garam mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium dan besi. Daun pegagan bisa digunakan untuk obat kulit (koloid), memperbaiki peredaran darah dan gangguan saraf. Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Soetomo, daun pegagan bisa dipakai untuk menurunkan tekanan darah, dan penurunannya tidak terlalu drastis, sehingga cocok untuk penderita yang berusia sudah lanjut.

7. Tanaman Herbal Daun Sirih (Piper betle)
Sirih merupakan tumbuhan perambat yang hidup bersender pada batang tanaman lain. Tanaman sirih panjangnya bisa mencapai puluhan meter. Daunnya licin, berwarna hijau, dan berbentuk menyerupai jantung.
Batangnya berwarna hijau agak kecoklatan dengan permukaan kulit yang kasar dan berkerut-kerut. Daun sirih biasa digunakan sebagai obat-obatan tradisional dan masih sering dipake nginang oleh ibu-ibu generasi tua.
Daun sirih bisa dimanfaatkan untuk mengurangi produk ASI yang berlebihan, keputihan, sakit jantung, sifilis, alergi, diare, batuk, sakit gigi berlubang, dan sakit mata.

8. Tanaman Herbal Mengkudu (Morinda citrifolia)
Buahnya berbentuk lonjong berwarna hijau mengkilap. Mengkudu banyak dipelihara di perkebunan dan pekarangan rumah.
Mengkudu mempunyai khasiat untuk mengobati hipertensi, menghilangkan sisik pada kaki, sakit kuning, sakit perut, demam, batuk dan influenza.
9. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe merupakan tanam herba semusim yang tumbuh tegak, tingginya 40-50 cm. Batangnya membentuk rimpang dan berwarna hijau.
Daunnya tunggal, berwarna hijau tua, bertepi rata dan berujung runcing. Jahe dibedakan atas dua jenis, ada jahe pahit dan jahe merah. Jahe mengandung minyak atsiri zingiberena, resin pahit, zingiberol, filandrena, bisabolena, kurkumen dan gingerol.
Rimpang jahe berkhasiat untuk membangkitkan nafsu makan, melancarkan ASI, mengobati batuk, perut kembung, mulas, sakit kepala, selesma, dan luka (obat luar).
10. Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius)
Daun pandan wangi baunya harum, biasa digunakan sebagai bahan rempah-rempah, bahan baku pembuatan minyak wangi dan penyedap rasa pada masakan.
Daun pandan wangi mengandung senyawa alkaloida, polifenol, saponin, tannin, flavonoida dan zat warna. Daun pandan berkhasiat untuk mengatasi ketombe, lemah saraf, rambut rontok, tidak nafsu makan, menghitamkan rambut, rematik, pegal linu, dan sakit disertai gelisah.
11. Pala (Myristica fragrans)
Tanaman pala tingginya lebih kurang mencapai 10 meter. Tanaman ini memiliki batang tegak, berkayu dan berwarna putih kotor. Daunnya berbentuk lonjong dengan pangkalnya meruncing dan berwarna hijau mengkilat.
Bunga jantan berwarna kuning dan berbentuk bola. Bijinya kecil berbentuk bulat telur, selubung biji berwarna merah dan bijinya berwarna hitam kecoklatan.
Selubung biji buah, biji dan kulit buah dari tanaman pala memiliki khasiat untu mengobati disentri, rematik, maag, perut kembung, mencret, mual, sulit tidur pada anak-anak dan menghentikan muntah.
12. Lengkuas (Alpina galanga)
Lengkuas bisa ditanam di daerah dengan ketinggian 1-1.200 meter di atas permukaan laut. Orang Sunda biasa menyebutnya dengan nama laja.
Kita mengenal 2 jenis lengkuas, yaitu lengkuas merah dan lengkuas putih. Lengkuas putih biasa digunakan sebagai penyedap masakan, lengkuas merah bisa digunakan sebagai obat-obatan tradisional.
Lengkuas berkhasiat untuk mengobati reumatik, panu, sakit limpa, morbili, membangkitkan gairah seks, bronchitis dan menambah nafsu makan.
13. Kunyit (Curcuma domestica)
Kunyit merupakan tanaman rempah dan obat asli wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara. Tanaman kunyit kemudian menyebar ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia dan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia pasti pernah mengkonsumsi kunyit, baik itu sebagai bumbu masakan, jamu maupun untuk keperluan kesehatan dan kecantikan.
Tanaman kunyit mengandung senyawa kurkuminoid yang memiliki khasiat sebagai obat. Kunyit berkhasiat untuk mengobati penyakit diabetes mellitus, morbili, tifus, berak lender, usus buntu, amandel, disentri, memperlancar ASI, sakit keputihan, perut mulas saat haid, dan membantu melancarkan haid.
14. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
Tanaman kumis kucing bisa tumbuh di daerah dengan ketinggian 500-900 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tumbuh tegak ke atas dengan tinggi mencapai 1-2 meter.
Batangnya berbentuk segi empat agak beralur dan berbulu pendek. Daunnya tunggal berbentuk telur lonjong atau belah ketupat, bergerigi di bagian tepinya dan terdapat bintik-bintik di kedua permukaannya. Bunganya keluar di ujung cabang, berwarna ungu pucat atau putih.
Seluruh bagian kumis kucing bisa dimanfaatkan sebagai obat setelah di anginkan dan dijemur di panas matahari. Khasiatnya antara lain untuk menghilangkan panas dan lembab, infeksi ginjal, peluruh air seni, infeksi kandung kemih, encok dan sakit kencing batu.
14. Kencur (Kaempferia galangal)
Kencur termasuk kelompok tanaman jenis empon-empon yang tumbuh subur di daerah dataran rendah. Kencur memiliki daging buah yang lunak, berwarna putih dan tidak berserat.
Kulit luar kencur berwarna coklat. Setiap kencur memiliki helaian daun yang tidak lebih dari 2-3 lembar dan saling berhadapan. Kencur bisa ditanam di dalam pot atau di kebun yang mendapat sinar matahari cukup.
Rimpang kencur mengandung mineral (13,73 %), pati (4,14 %) dan minyak atsiri (0,02 %). Kencur berkhasiat untuk mengobati radang lambung, menghilangkan lelah, radang anak telinga, memperlancar haid, menghilangkan darah kotor, masuk angin, influenza pada bayi, sakit kepala, mata pegal, batu dan keseleo.




EmoticonEmoticon