Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh
tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Budi
daya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga
tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik. Pernahkah kamu memanfaatkan
tanaman untuk tujuan pengobatan?
Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman Obat:
1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di
daerah tropis. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran
rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.500 meter
di atas permukaan laut (dpl). Temulawak dapat berkembang
baik di tanah sekitar tegalan pemukiman, terutama pada
tanah gembur agar rimpangnya dapat tumbuh besar.
Rimpang temulawak sudah lama digunakan sebagai
bahan ramuan obat oleh masyarakat Indonesia. Aroma
khas rimpang temulawak berbau tajam dan dagingnya
berwarna kekuningan. Temulawak dapat digunakan untuk
mengobati penyakit maag, sembelit, sariawan, cacar air,
asma, dan sakit kepala.
2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk tumbuhan perdu
yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tanaman jeruk
nipis menyukai tempat dengan sinar matahari langsung.
Jeruk nipis dapat tumbuh di ketinggian tempat 200-1.300
m dpl dengan kelembapan sedang hingga tinggi. Bagian
jeruk nipis yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah
buahnya. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam.
3 Jeruk nipis
Buah jeruk nipis dapat mengobati penyakit batuk, influenza,
demam, sembelit, dan bau badan.
3. Sirih
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan rambat dan
tumbuh bersandar pada pohon lain. Tanaman sirih menyukai
tempat dengan cahaya matahari penuh. Sirih dapat ditemui
mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan
ketinggian 1.000 m dpl. Daun sirih umumnya digunakan
untuk mengobati penyakit bau mulut, sakit gigi, keputihan, eksim, dan alergi. Daun sirih juga sering digunakan untuk
kelengkapan ‘nginang’ (Jawa).
4. Patah Tulang
Tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) berasal dari
Afrika. Tanaman ini menyukai tempat yang terkena sinar
matahari langsung. Patah tulang dapat tumbuh di dataran
sampai daerah di ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini
memiliki ranting bulat silindris, daunnya jarang, kecil, dan
terletak pada ujung ranting yang masih muda.
Patah tulang biasanya digunakan sebagai tanaman
pagar, tanaman hias, atau tumbuh liar. Hampir seluruh
bagian tanaman patah tulang dapat digunakan sebagai
obat. Akar dan rantingnya dapat mengobati penyakit
lambung, rematik, dan nyeri syaraf. Bagian batang kayu
dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit, sakit gigi,
dan radang telinga. Getahnya dapat mengobati sakit gigi,
tetapi jika terkena mata, dapat menyebabkan kebutaan.
Cabang dan rantingnya jika dibakar dapat mengusir nyamuk.
5 Tanaman Obat Daun Kelor (Moringa oleifera)
Daun kelor bermanfaat untuk mengobati panas dalam dan demam, meningkatkan ketahanan alamiah tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan serum kolestrol alamiah, meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal, memudahkan pencernaan, memelihara sistem imunitas tubuh, mendukung kadar gula dalam tubuh dll.
Daun kelor juga berkhasiat dalam menjaga keseimbangan nutrisi dalam tubuh. Daun kelor bisa mengatasi beragam keluhan yang timbul karena kekurangan mineral dan vitamin seperti kekurangan protein (rambut pecah-pecah), kekurangan vitamin C (pendarahan pada gusi gigi), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin A (gangguan pada penglihatan), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah), kekurangan vitamin B1 (penyakit beri-beri), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan zat besi (anemia) dan kekurangan kalsium (osteoporosis).
6. Daun Pegagan (Centella asiatica)
Tanaman ini lebih dikenal dengan nama daun kaki kuda dan Antanan. Pegagan tumbuh liar di perkebunan, pematang sawah, ladang dan tepian jalan. Masyarakat Jawa Barat biasa memanfaatkan tanaman ini untuk lalapan.
Pegagan mengandung beberapa senyawa seperti isothankuniside, thankuniside, asiaticoside, madasiatic acid, brahminoside, brahmic acid, brahmoside, madecassoside, vellarine, hydrocotylin, carotenoids, centelloside, meso-inositol, serta garam-garam mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium dan besi.
Daun pegagan bisa digunakan untuk obat kulit (koloid), memperbaiki peredaran darah dan gangguan saraf. Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Soetomo, daun pegagan bisa dipakai untuk menurunkan tekanan darah, dan penurunannya tidak terlalu drastis, sehingga cocok untuk penderita yang berusia sudah lanjut.
EmoticonEmoticon